Adrian sedang duduk di ruang kerjanya yang mewah di mansion milik sepupunya Viktor Volkov di kota Moskow. Salju turun di luar jendela besar, menciptakan pemandangan putih yang indah nan dingin.
Kedua tangannya yang masih dibalut perban putih tebal terasa berdenyut sakit setiap kali dia bergerak dan aliran darah meningkat.
Ponsel berbunyi dan dia melihat ke layar. Sang adik angkat yang menelepon. “Hai, Rodee ….”
“Hai, Adrian. Aku baru saja bertemu dengan salah satu anak buahmu, dan katanya kamu sedang terluka, sehingga tidak akan kembali ke New York untuk sementara waktu. Apa itu benar?”
Adrian menarik napas panjang sebelum menjawab, "Untuk sementara waktu aku memang tidak bisa kembali ke New York, Rodee."
Suaranya terdengar resah dan penuh dengan amarah yang tertahan. "Aku memang s
