"Baguslah kalau kamu mengingat semuanya," Respati tersenyum lebar. "Ada dua hal yang harus kita lakukan sekarang! Pertama adalah mencari tahu siapa yang menguntitmu. Kedua adalah menyelidiki pelaku yang membuatmu kehilangan ingatan. Aku tidak mau dia kembali mengulangi perbuatannya," Respati bicara dengan berapi api. Kinan tersenyum dan mendekat. Ia pun mencium bibir suaminya dengan cepat, "Terima kasih sayang. Aku jadi ingat kencan pertama kita. Di tenda itu. Ciuman pertama kita. Suasana sekarang seperti dejavu. kita camping berdua saja." Respati tertawa, "Mau lagi?" "Mau lagi apa?" Kinan bertanya. "Mengulang ciuman pertama kita," Respati mendekat dan mencium bibir istrinya. Kinan membalasnya sambil memeluk tubuh suaminya dengan erat. "Ah, indahnya..." Kinan melepaskan ciuma