Bel apartemennya berbunyi. Janggala bergerak cepat membukakannya. Ia tahu itu Mirah. "Ada apa memintaku datang?" Mirah tersenyum. Janggala menyeringai, "Banyak hal menjadi penyebabnya." Ia menarik tubuh Mirah dan mulai menciumnya, "Ini salah satunya." Mirah hanya diam menatapnya. Janggala langsung tertawa, "Pikiranmu mudah sekali terbaca." "Aku tidak berniat menutupi apapun. Termasuk perasaanku," jelas Mirah. Janggala berbisik di telinganya, "Terang terangan membayangkanku menyentuh tubuhmu, bahkan saat kamu baru datang. Itu menggoda Mirah!" "Kita terkoneksi. Tidak mungkin tidak. Kamu hanya bisa melakukannya denganku dan sebaliknya," Mirah menyentuh pelan area menonjol milik Janggala di bawah sana. Ia kemudian melepaskan diri dari pelukan Janggala, "Tapi aku tahu, kalau ada