Rega melangkahkan kakinya dengan berat menuju kamar mandi. Semalaman dia menangisi nasibnya. Ditinggal istri dan dikhianati oleh sang kekasih. Namun, dia menyadari, mungkin ini adalah karma buat dirinya karena selama ini Rega telah menyakiti hati Alya.
Mengingat Alya, sudut hatinya kembali terasa nyeri. Selama ini, perempuan itu begitu menderita karena keegoisannya.
Rega keluar dari kamar mandi, wajahnya sudah kembali segar dengan handuk yang melekat pada tubuhnya. Pandangannya langsung menuju ke atas ranjang. Rega menghembuskan napas panjang saat mengingat biasanya Alya sudah menyiapkan baju yang akan dipakainya setiap pagi. Perempuan itu bahkan akan menunggu dirinya selesai mandi.
Rega menggusar rambutnya, frustasi. Semua bayangan Alya seolah terus terbayang di kepalanya.
'Kenapa jus
