Dua setengah bulan sebelumnya.
Fadell berjalan seraya bersenandung riang, melewati koridor demi koridor di gedung tempat kantor pusat perusahaannya berada. Para stafnya mengangguk hormat, ikut tersenyum karena cerahnya wajah sang pimpinan, bahkan beberapa di antaranya ikut menyambung lirik yang Fadell lagukan.
“King Fahar lagi happy!” ujar Sabila yang baru saja kembali dari pantry dan papasan dengan sang bos.
Tiba di depan koridor yang berada di depan Finance Department Fadell memanjangkan langkah. Saat beberapa meter lagi ia akan tiba di ruangannya, Nana terlihat keluar dari ruangan dan mengejar langkah Fadell.
“Pak Fadell ga apa-apa?” tanya Nina. Ada sesuatu yang digenggamnya, entah apa itu.
“Oh, iya,” jawab Fadell singkat.
“Ini Pak....”
“To? Kamu balik ke personalia hari in
