“Ibu mana?” Tanya mas Gavin kepada mba Inem, aku samar-samar mendengarnya karena sedang berada di kamar Zara, tak lama kemudian mas Gavin menghampiriku di kamar Zara. Wajahnya benar-benar sumringah , aku berasumsi pasti ia akan membawa kabar baik. Aku menyimpan Zara di tempat tidurnya, kemudian menghampiri mas Gavin yang sedang berdiri di ambang pintu. “Kok senyum-senyum? Ada apa mas?” Tanyaku, ia menangkup kedua pipiku kemudian memeluk ku erat, jujur. Aku bingung dengan apa yang terjadi dengannya hari ini, sebab ia saja belum memberitahuku “Aku berhenti dari kantornya ayah, kita bisa pindah. Aku bakal bikin perusahaan ku sendiri, kita bisa berdiri di kaki kita sendiri” Ucap mas Gavin,ada rasa senang bercampur sedih menjadi satu. Gavin Adri