Kembali Merasakan Percintaan Liar

1046 Words

Ruangan itu hanya diterangi oleh cahaya dari perapian yang berderak pelan, memberikan suasana hangat namun intim. Zoe berdiri di belakang dinding yang dingin, tubuhnya rileks, tetapi pikirannya kacau. Maximus berada tepat di hadapannya, berdiri dengan satu tangan menyentuh sisi dinding, seolah mencoba mengunci Zoe di tempatnya. Dan tangan lainnya merengkuh pinggang Zoe semakin erat. Ada sesuatu dalam diri Maximus malam itu—sesuatu yang tidak Zoe tolak, meskipun seharusnya dia melakukannya. Mata hitamnya penuh dengan intensitas, seperti badai yang memendam api gairah yang siap untuh dimuntahkan. "Baby," suara Maximus rendah, serak, namun penuh keinginan yang tak dapat disembunyikan. "Aku tidak ingin menunggu lebih lama lagi. I miss you so bad.” Zoe mulai membalas pagutan itu. T

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD