Kekecewaan Yang Terlalu Mendalam

1120 Words

Saat Claire menghilang ke dapur, Arman menatap Cody dengan penuh arti. “Maaf jika Claire sedikit keras kepala. Tapi percayalah, dia hanya butuh waktu.” Cody tersenyum tipis. “Aku tidak masalah, Dr. Arman. Aku hanya ingin mengenalnya lebih baik, tanpa tekanan.” “Bagus, jangan menyerah mendekatinya. Aku yakin dia pasti akan menerimamu nanti,” jawab Arman, puas dengan jawaban Cody. Di dapur, Claire mendengar sebagian percakapan mereka dan menggelengkan kepala. Ia tahu bahwa ayahnya tidak akan berhenti sampai dia mendapatkan apa yang diinginkannya. Tapi Claire juga tahu bahwa hidupnya adalah miliknya sendiri, dan dia tidak akan membiarkan siapa pun, bahkan ayahnya, mengambil kendali atasnya. * Malam itu berakhir dengan Cody berpamitan, meninggalkan rumah dengan senyuman sopan. Setelah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD