Bantuan Rylan

1108 Words

Ponsel Rylan berdering di atas meja kayu mahoni yang terletak di ruang kerjanya. Cahaya sore yang hangat memantul melalui kaca jendela besar, memberikan suasana tenang. Namun, begitu melihat nama Alano muncul di layar, ekspresi santai Rylan berubah serius. Alano jarang menghubunginya kecuali ada sesuatu yang benar-benar penting. Rylan mengangkat telepon itu, bersandar di kursinya, dan berkata dengan nada tenang, “Alano, ada apa? Tak biasanya kau meneleponku di saat-saat seperti ini.” “Rylan,” suara Alano terdengar cemas di ujung sana, “Aku butuh bantuanmu. Ini soal Gaia dan ayahnya, Gonzalo.” Rylan mengerutkan kening. Nama Gonzalo langsung mengingatkannya pada seorang pria yang cukup berpengaruh di Italia, meski temperamennya dikenal meledak-ledak. “Masalah apa? Bukankah Gaia suda

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD