Pagi itu, udara di luar terasa sejuk, dengan aroma embun yang menguar dari rerumputan basah. Gaia menatap pantulan dirinya di cermin kamar. Setelan formal berwarna navy yang dia kenakan terasa pas di tubuhnya, memberi kesan profesional namun tetap anggun. Rambutnya dia tata dengan sederhana, disanggul rapi di belakang kepala. Ia menghela napas panjang sebelum mengambil tasnya. Hari ini adalah hari pertama dia bekerja di perusahaan Alano, dan meskipun dia tahu akan menjadi sorotan karena penampilannya, Gaia sudah mempersiapkan mentalnya. Di luar, Alano sedang menyesap kopi hitam di ruang makan ketika Gaia muncul. Pria itu mengenakan jas hitam dengan dasi biru gelap yang serasi dengan warna pakaian Gaia. “Oh my God … kau tampan sekali, Tuan Visconti …” ucap Gaia sambil membelalakk