Di tengah hutan yang sepi, mereka melupakan semua tujuan awal mereka.
Gaia tertawa kecil ketika Alano membaringkannya di atas kemeja Alano yang sudah diletakkan du atas rumput yang lembut.
"Al, kau gila," katanya, tetapi dia tidak menolak.
"Dan kau suka itu," jawab Alano, suaranya rendah dan penuh keyakinan.
Tangan Alano menjelajahi tubuh Gaia dengan lembut, meskipun ada desakan dalam gerakannya.
Dia seolah ingin memastikan bahwa momen ini benar-benar milik mereka berdua, jauh dari gangguan dunia luar.
Gaia memejamkan matanya, merasakan setiap sentuhan Alano yang membuat tubuhnya bergetar.
Dia tidak pernah membayangkan bahwa mereka akan melakukan sesuatu seperti ini di tengah hutan, tetapi dengan Alano, segalanya terasa mungkin.
Alano tampaknya lebih tertarik menjelajah
