Ruangan penthouse terasa sunyi, hanya terdengar suara angin yang berhembus dari jendela besar yang terbuka. Malam itu, Maximus duduk di sofa berhadapan dengan Zoe. Pemandangan kota yang gemerlap di bawah mereka menjadi latar, namun perhatian Maximus sepenuhnya tertuju pada wanita di depannya. Zoe, dengan rambut panjangnya yang jatuh ke bahu, tampak diam. Mata cokelatnya memandang Maximus dengan sedikit keraguan. Ia tahu pria ini selalu mengatakan bahwa mereka memiliki masa lalu bersama, namun pikirannya masih kosong. Ia merasa seperti berada di antara dua dunia, masa lalu yang tidak bisa dia ingat dan masa kini yang terlalu asing. Maximus menarik napas panjang, menenangkan dirinya. Ia ingin mendekatkan diri pada Zoe, ingin mengurangi jarak emosional yang memisahkan mereka. Na