Hari-hari berikutnya menjadi ujian bagi Maximus. Zoe bersikap dingin, bahkan terkadang masih curiga, terhadap Maximus.
Bahkan Zoe tak meminta maaf pada Maximus setelah kejadian penusukan itu.
Wanita itu lebih banyak diam, seolah mencoba menyusun potongan-potongan memori yang hilang.
Di sisi lain, Maximus tidak pernah meninggalkannya. Ia ada di sana setiap saat, bahkan ketika hanya sekadar menemani Zoe menatap kosong keluar jendela.
Maximus tampak normal dan tak seperti orang sakit meskipun Zoe telah menusuknya dengan pisau dapur yang tajam beberapa hari yang lalu.
“Kenapa kau melakukan semua ini?” Zoe bertanya suatu hari, nada suaranya terdengar datar.
“Karena aku mencintaimu,” jawab Maximus tanpa ragu. “Aku akan selalu mengatakan itu meskipun kau tak pernah percaya.”
“Tapi
