Malam itu, Claire berjalan menyusuri lorong panjang mansion Rylan, mengenakan gaun berwarna lembut yang diberikan pria itu. Ketika sampai di ruang makan utama, matanya melebar namun tetap terlihat tenang. Meja makan yang besar dan panjang dihiasi lilin-lilin berkilauan, bunga-bunga mawar putih segar, dan piring-piring porselen yang tertata sempurna. Lampu kristal yang menggantung di atas kepala mereka memancarkan cahaya lembut, menciptakan suasana hangat dan intim. Rylan kemudian berdiri di ujung meja. Pria itu mengenakan kemeja hitam yang elegan, dengan senyum kecil di wajahnya. “Tidakkah ini terlalu mewah, hanya untuk makan berdua saja?” "Tidak ada yang terlalu mewah untuk menyambut seseorang yang penting," balas Rylan dengan tenang. Claire terdiam. Ia tidak terbiasa mener