Fachri sudah berangkat ke rumah sakit. Jam di dinding baru menunjukkan pukul setengah tujuh pun masih kurang. Beginilah hari-hari Aira yang sudah lebih dari sepuluh tahun dilaluinya. Memiliki suami seorang dokter membuatnya harus rela memiliki waktu lebih sedikit bersama suaminya. Suaminya memiliki sumpah yang memang membuatnya harus profesional setiap saat. Berbeda dengan sang ayah, seorang pengusaha yang memang tidak terikat waktu, janji, dan sumpah. Jika merasa bosan, biasanya Aira akan pergi ke rumah orang tuanya, yang sekarang juga tidak jauh berbeda sama sepinya. Dira sibuk dengan urusannya, Andra kuliah, sedangkan Tasya sudah menikah tiga tahun lalu dan dibawa suaminya. Tadinya Tasya berniat untuk menyelesaikan kuliahnya setelah menikah. Namun, Tuhan memberikannya anak lebih cepat,