22. Jangan Berlebihan

1058 Words

Akhir pekan tiba. Seperti biasa, Fachri pulang. Sekarang, menunggu beberapa hari saja rasanya sudah cukup lama. Membuat pria itu sedikit uring-uringan. Mobil yang ia kendarai sampai di depan rumah. Hari sudah sore. Zahra dan Fattan sudah berada di tempat praktek. Setelah mesin dimatikan, pria itu segera menghubungi sang istri. "Buka pintunya, Yang. Aku udah di depan, nih," ucapnya. "Iya ... iya." Aira pun segera keluar dari kamar dan lekas berlari untuk membukakan pintu. Pintu pun terbuka. Fachri sudah berdiri di depannya. Pria itu langsung menatap sang istri dengan tatapan penuh kerinduan. Namun, hal tersebut justru membuat Aira salah tingkah. "Iih ... Kak Fachri kenapa, sih, lihatinnya kayak gitu." Ia pun langsung menutup wajah dengan telapak tangan. "Aah, jangan ditutupin, do

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD