Melihat tulisan itu, di awal Liora bahagia karena perhatian sang kekasih. Akan tetapi, di saat terakhir, kalimat yang memintanya meneguk obat agar tidak hamil, rasanya ….
Ada sakit yang menusuk, perih. Seakan semua ini hanya kesenangan sesaat tanpa tujuan akhir. Akan tetapi, bukankah sejak awal pria itu sudah jujur apa adanya bahwa kehamilan tidak pernah ada dalam agenda dalam hidupnya?
Liora meraih sebutir obat, lalu memasukkan dalam mulut. Air di dalam gelas ia teguk, menelan hingga semua masuk ke dalam kerongkongan.
Helaan panjang, lirih, berusaha ia tahan dan alihkan dengan sebuah senyum. Kembali melihat diri yang masih polos tak berpakaian, ia memutuskan untuk segera mandi saja.
Maka, ia turun dari atas ranjang dan membalut tubuh dengan selimut dari atas peraduan. Saat ia tarik s
