_Maukah kau hidup bersamaku selamanya_ “Kejutan nggak akan mempan untuk Nadia, lebih baik buat acara langsung aja. Sesuai keinginannya.” Ucap Arik di suatu pagi, saat semua keluarganya berkumpul. Minus Arfa. Lelaki itu kerap menghindari perkumpulan, meski begitu ia tetap memberikan dukungannya pada hubungan Arik dan Nadia. Arik tahu, kakaknya itu masih dalam proses memaafkan. Memang tidak akan pernah mudah dan butuh waktu. “Jangan acara yang sederhana banget, dong!” Keluh Ina, yang memaksa untuk tetap mengadakan acara besar. “Acara sederhana aja, Mah. Ngapain acara mewah-mewah. Udah kaya artis aja.” Sama halnya dengan Arik, Albert pun tidak setuju. “Mungkin kita bisa simpan tenaga dan uangnya untuk pesta pernikahan nanti.” Bukan biaya yang mereka permasalahan tapi keramaian yang