_Aku hanya ingin kamu tahu bagaimana rasanya berusaha, bertanggung jawab dan menerima konsekuensi_ Nadia mengabaikan Arik. Lelaki itu pun sepertinya kesulitan memperbaiki kondisi hubungan seperti saat ini. Meski keduanya sudah kembali beraktivitas seperti biasanya, tapi komunikasi mereka hanya sebatas di kantor. Nadia kerap menghindar, bahkan dengan sengaja mengabaikan Arik jika bukan urusan pekerjaan. Ia tetap bersikap profesional saat bekerja, tapi di luar jam kerja tentu saja Nadia tidak membalas atau menerima panggilan lelaki itu. “Nadia!” Panggil Arik. Sudah cukup pengabaian yang dirasakannya. “Tunggu!” Arik mengejar Nadia. Langkahnya kian kencang, saat melihat Nadia dan ketiga temannya hendak menuju lift. Tapi sepertinya Nadia menyadari kehadiran Arik dengan gerakan c