Chapter 59 - Kegundahan

1205 Words

“Argh! Sial!” Mahesa memukul kendali mobilnya, lalu meremas rambutnya. Mahesa mengendalikan setir mobilnya dengan menggunakan tangan kiri, sementara sebelah kanan tangannya bersandar siku di jendela sambil memijat keningnya yang berdenyut. Mahesa merasa kacau. Ia tidak bisa membenci Syafa bila memang benar Syafa sedang mengandung anaknya. Sementara, bila ia memberikan ruang kepada Syafa, Mahesa takut bila kelak ia dihadapkan kenyataan bahwa anak yang dikandung Syafa adalah darah dagingnya. Mahesa tetap saja, tidak mungkin membenci Syafa apalagi anak dikandungan Syafa masih ada kemungkinan anak kandungnya. Drrtt.. Mahesa meraih ponsel pada saku dalam jasnya. Panggilan dari Iwa, satu alasan kegalauan Mahesa. Ia tidak bisa menyikapi keadaan yang harusnya sudah ia persiapkan sejak awal. “Hal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD