Part 93 - Janji

1117 Words

Ardam menatap pada sekelilingnya dia menatap pada orang-orang di dalam mansion orang tuanya mana tahu mereka semua sudah tidur apalagib ibu dan ayahnya. Dia menatap pada pintu kamar Raisel membuka pintu kamar itu secara perlahan. Senyuman di bibir Ardam terbit ketika pintu kamar yang ada di depannya tidak terkunci. Ardam mengepalkan tangannya dan berkata YES. Dia bisa bedua bersama dengan Raisel. Ardam yang akan masuk ke dalam kamar Raisel, kakinya ditahan oleh dua orang. Matanya menatap pada kedua anaknya yang memeluk kakinya. Menatap Ardam dengan tatapan tajam. Ardam melihat tatapan tajam dari kedua anaknya itu membuat Ardam menelan salivanya kasar, entah kenapa melihat bagaimana tatapan tajam itu mampu membuat dirinya takut pada kedua anaknya ini. “Daddy mau masuk ke dalam kam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD