“Kamu terlihat sangat berani sayang, ada apa?” tanya Satya sambil mengatur napasnya yang masih tak beraturan. “Aku tiba-tiba punya ide aja, sebenarnya aku malu Mas. Aku takut gagal tadinya, aku mau kasih kamu kejutan karena kamu udah sabar sama aku. Kamu bahkan dengan sabar menunda hal ini beberapa hari, maaf ya. Tapi aku masih malu,” rengek Aletta sambil menyembunyikan wajahnya di bahu keringat Satya membuat pria itu tertawa. “Kenapa harus malu? Gapapa, aku senang melihat keberanian kamu. Aku suka, terima kasih atas kejutannya. Aku benar-benar nggak nyangka kamu bisa melakukannya, I love you istriku,” ucap Satya mesra sambil mengecup puncak kepala Aletta. “Apa karena ini kamu menyuruhku untuk belanja?” tanya Satya penasaran. “Enggak juga, tadinya aku punya ide yang lain. Tapi aku pikir

