“Kak, aku terima telepon dari mama dulu,” pamit Noi sambil mengangkat ponsel yang memang berdering sejak beberapa waktu lalu, Adrian hanya mengangguk dengan senyum manis terurai. Memandang punggung wanita yang menjauh dengan langkah ringan. Bersyukur melihat senyum terbit di wajah itu, keriangan yang khas. Sangat melegakan, tak salah dirinya melakukan hal memalukan di depan semua orang. Menutup mulut Nirmala dengan sentuhan lembut, akhirnya Noi kembali. Kepribadian mengenaskan dari masa lalu adalah Nirmala, bukan Daisy atau yang lainnya. Apa yang terjadi sebenarnya? Adrian akan mengusut tuntas kasus tersebut, menemukan keadilan untuk wanita tercinta. Berharap misteri pembunuhan berantai segera berlalu agar bisa segera menyelidiki hal tragis macam apa yang menimpa Noi sehingga harus me