Bab 33

1061 Words

"Sayang, kita dapat undangan dari beberapa stasiun TV untuk program Ngabuburit Bareng? Gimana menurut kamu?" tanya Rasya pada sang istri saat menatap layar ponsel yang penuh dengan notifikasi dari berbagai pihak stasiun TV. "Apakah itu benar, Bi? Kita diundang di TV?" tanya Naila setengah tak percaya dengan ucapan suaminya. Rasya tersenyum, meraih jemari istrinya. “Benar, Sayang. Ini semua berkat kamu. Orang-orang semakin percaya sama kita. Nama pesantren Abi juga pelan-pelan pulih kembali.” Naila menatap suaminya. “Tapi, Nai nggak pandai ngomong seperti Abi. Nai takut salah ngomong nanti.” Rasya tertawa kecil, mencubit pelan ujung dagu istrinya. “Kamu cukup jadi dirimu sendiri. Ceritakan perjalanan kamu. Bagaimana kamu bertahan di titik terendah. Itu yang bikin orang-orang tersentuh.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD