Bab 28

1007 Words

“Naila! Sayang! Bangun! Rahmat, cepat panggil taksi! Kita bawa Naila ke rumah sakit lain, sekarang juga!” teriak Rasya sambil mendekap tubuh istrinya erat-erat. Rahmat yang sejak tadi bersiaga langsung mengangguk dan berlari ke luar ruangan. Dalam hitungan menit, sebuah mobil siap di depan pintu rumah sakit. Rasya menggendong tubuh Naila dengan hati-hati, menahan rasa takut yang mencengkeram dadanya. “Sayang, bertahan, ya. Abi di sini … Abi nggak akan ninggalin kamu lagi, kamu dengar, kan?” bisik Rasya di telinga istrinya, meski Naila tak lagi merespons. Perjalanan ke rumah sakit kedua hanya butuh dua puluh menit, tapi bagi Rasya rasanya seperti seabad. Tangannya menggenggam tangan Naila erat, seolah takut kehilangan. Begitu sampai di UGD rumah sakit kota yang lebih besar, tim medis se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD