bc

Karamel Addict ( Indonesia )

book_age18+
3.0K
FOLLOW
12.4K
READ
possessive
second chance
dominant
tomboy
powerful
sporty
comedy
sweet
bxg
first love
like
intro-logo
Blurb

Karamel Gya Afida Danudirja

Seperti namanya, gadis yang berusia tiga tahun di bawahku yang sudah ku kenal seumur hidupnya ini, memiliki warna kulit seperti karamel yang diturunkan dari sang ayah.

Gadis yang sejak kecil selalu mengaku jika aku adalah miliknya.

Yang benar saja!!

Aku tidak suka gadis tomboy seperti dirinya, dan aku hanya menganggapnya seperti adikku sendiri!

Keenan Leonade Hermawan

Si Babang bule tamvan kesayangan aku~

Dia itu milikku dari sejak aku lahir ke dunia ini.

Hanya milikku!!

Cewek lain gak ada yang boleh rebut dia!!

chap-preview
Free preview
Bag 1
Cup! “Mommyyyy!!! Kara cium pipi Kee!!!” Terdengar pekikan tak terima bocah laki-laki berusia hampir sebelas tahun saat pipinya tiba-tiba dicium seorang gadis berusia tujuh tahun bernama Karamel Gya Afida Danudirja. Pipi ( ayah ) sang gadis melotot terkejut. Ia tak menyangka jika anaknya bisa senekat itu mencium Keenan Leonade Hermawan, yang mana adalah anak dari sahabat sang istri sekaligus sahabat adiknya. Anaknya memang sejak berusia dini mengidolakan bocah laki-laki itu, tapi ia tak menyangka sang anak sesuka ini pada Keenan. “Tidak apa-apa kan, Aunty Nay?” Karamel menatap penuh harap ke arah wanita dewasa bertubuh mungil di depannya sambil mengatakan hal itu. “Tuan Putri Kecil, seharusnya kamu tidak boleh seperti itu—” “Tidak apa-apa kok.” Pipi sang gadis kembali membelalak. Kali ini ia menatap tak percaya ke arah wanita dewasa bertubuh mungil itu karena dengan mudahnya memotong ucapannya. “Nay, seharusnya kamu tidak berkata seperti itu!” bisik panik Pipi Karamel. “Mommy~! Kok Mommy bilang begitu?!” teriak Keenan pada sang mommy yang mana adalah wanita dewasa bertubuh mungil di sampingnya. Bocah laki-laki itu terlihat tak terima. Ia menatap penuh permusuhan ke arah Karamel dengan wajah yang sudah memerah. “Lain kali tidak boleh seperti itu lagi, Kara!” desis Keenan. “Kenapa? Kara kan sayang sama Abang Keen~?” Mata Karamel mengerjap beberapa kali dengan polos. “’Sayang’ tidak harus cium-cium!” “Kalau peluk berarti boleh ya? Ya sudah kalau begitu Kara peluk Abang Keen~ aja.” Gadis cilik ini langsung memeluk tubuh Keenan dengan senyum lebar tersungging di bibirnya. “Tuan Putri Keciiiilllll!” “Mommyyyyy… selamatkan Keeee!” Teriak Pipi Karamel dan Keenan bersamaan. *** *Sepuluh Tahun Kemudian *Keenan POV* "HALLO ABANG BULE KESAYANGAN AKU!!!" Bola mata gue memutar malas karena teriakan gadis usia hampir tujuh belas tahun di depan gue ini yang beberapa bulan lagi bakal lulus SMA. Gue harap dia gak pilih kampus yang sama dengan gue. Amiiinn!! Gue cukup bebas selama ini karena waktu SMP dan SMA gak ketemu sama dia di sekolah. Gak kayak waktu di SD, gue selalu diikutin sama ni bocah ke mana pun gue pergi saat istirahat. Udah persis kayak bayangan. Sebenarnya kalau dilihat-lihat, gadis ini gak ada kekurangan apapun. Dia cantik. Super cantik malah dengan muka asli Indonesianya dan kulit tubuh warna karamel yang diturunkan sang Pipi. Hanya bola mata dan warna rambutnya aja yang serupa dengan Miminya, Aunty Hani. Sahabat mommy yang udah gue kenal seumur hidup gue. "Kamu tuh kalau masuk rumah orang bilang salam dong, SANTAN ! Jangan asal teriak-teriak kayak di hutan terus main nyelonong masuk aja! Dasar gak sopan!" Gue melotot galak sambil berkacak pinggang. Gue manggil dia dengan sebutan 'SANTAN', karena nama panggilan ni cewek ngingetin gue kayak merk santan yang biasa nyokap gue pakai kalau lagi masak sayur lodeh. Seperti biasa, ni cewek cuma balas dengan cengiran sinting. Terus lo semua mau tau apa yang dia lakuin? Dia langsung gelendotan di tangan gue udah kayak temennya si DORA yang gelantungan di pohon. "Abang Keen~ gak boleh marah-marah gitu dong sama Barbie," balasnya sambil memainkan kedua matanya genit. Gue bergidik geli. Disaat semua orang panggil gue Kee, ni cewek ajaib malah manggil gue dengan sebutan ‘Keen’ yang selalu bernada manja, dan dia nyebut dirinya sendiri Barbie. Kata dia, gue sama ni anak ibarat Ken dan Barbie di dunia nyata. Hadeh!!! Kayaknya ni anak kebanyakan ngayal. Kalau bukan karena anak sahabat Mommy gue tercinta, udah gue ungsiin ni cewek ke lautan terdalam. Untungnya gue udah kenal dia dari sejak dia orok, yang bikin gue jadi ada rasa sayang sama dia. Eits… jangan pada curiga dulu. Rasa sayang gue ke dia gak ada beda sama rasa sayang gue ke si Kay, kembaran gue. Begitu juga kayak rasa sayang gue ke adik bungsu cantik gue, si Kiya. Seriusan gue. Sumpah gak bercanda! Kami gak sengaja saling tatap. Deg! Tiba-tiba jantung gue kayak panci lagi digebuk sendok besi berkali-kali. Bola mata biru itu... selalu mampu buat gue tersihir sejak dulu. "Abang Keen~ jangan liatin aku kayak gitu dong. Aku kan jadi malu... Aku juga takut nanti kecantikanku yang gak ada dua ini jadi bertambah." Seketika gue mendengus geli. Debaran jantung yang baru gue rasain ambyar gitu aja. Rona merah di pipinya yang nandain dia lagi malu, berbanding terbalik sama tingkahnya yang malah nyenderin kepalanya di lengan gue tanpa tau malu. Gak lama, ni cewek usap-usapin kepalanya sendiri di lengan gue. Udah persis kayak kucing minta dimanja. Astaga ni cewek... kalo gak gelantungan kayak uuk-aak, bisa manja juga kayak kucing. Kayaknya dia pinter banget kalau disuruh cosplay jadi hewan. Gue langsung dorong kepala dia menjauh. “Jangan kepedean tingkat alam semesta deh!” “Iiiihhh… Abang Keen~ gak romantis deh!” Gue lagi-lagi bergidik ngeri. Bener-bener kebanyakan micin nih anak! "Kakak Karraaa!!!" Karamel langsung menoleh kearah sumber suara yang manggil namanya dengan ceria. Dan ketika dia tahu siapa yang manggil, tanpa ba bi bu be bo, ni cewek ajaib langsung lepasin tangannya dari lengan gue. Fyyuuuhhh... akhirnya terbebas juga gue dari cewek tomboy tukang bikin onar itu. Tomboy? Ya, tomboy. Tu cewek genitnya kalau di depan gue doang. Kalau di luaran, dia bertingkah kayak laki-laki. Lebih tepatnya cuek bebek dan gak perhatiin penampilannya banget. Kalau pakai baju, doyan yang longgar. Udah kayak orang-orangan di sawah. "Aduuhh... Dedek Kiyaaa cantik banget sih!!! Kak Kara jadi iri deh!" Gue liat dia meluk adik bungsu gue yang saat ini udah umur delapan tahun. Dia sama semua anggota keluarga gue emang udah deket banget kayak keluarga. Jadi ya gitu deh, sepertinya adik-adik gue dan Kay sayang banget sama dia. Apalagi sifatnya dia yang ceria dan selalu ngebanyol. Bikin orang-orang betah bareng tu anak. Kecuali gue ya! Gue gak suka sama dia yang keliatan agresif gitu ke gue. Dia itu cewek yang selalu buat hubungan percintaan gue gak bertahan lama. Setiap kali gue nge-date sama para mantan gue, dia selalu ada dan selalu gangguin acara gue. Apalagi dia itu sering banget ngaku-ngaku ke mantan-mantan gue kalau dia adalah calon istri masa depan seorang Keenan Leonade Hermawan. Sampai kapan pun, gue rasa gue gak bakal suka sama ni cewek aneh. Bukan karena mukanya yang aneh ya, tapi sikapnya yang pecicilan, tomboy dan gak ada manis-manisnya itu yang buat gue gak pernah bayangin meski satu kalipun dia itu bakal ada di masa depan gue. Gue tuh suka sama cewek seksi, bohay dan punya attitude yang bagus. Yah… kayak cewek gue yang sekarang, si Luciana yang seksi dan cantik, yang selalu buat gue seneng kalau dia udah meluk gue. Badannya yang aduhai itu loh, kalau udah kena badan gue walaupun badan kami masih dibatasi sama baju, tapi masih berasa empuknya. Tuh kan!! Ngomongin Luciana, gue jadi kangen sama ciumannya—eh maksud gue kangen sama orangnya. "Abang bule tamvan kenapa senyum-senyum sendiri? Lagi mikirin ke-imutannya aku ya?" Senyum gue langsung hilang gak berbekas karena denger suara cewek aneh yang udah berdiri di depan gue ini. "Ck! Dasar perusak suasana!" sarkas gue yang kembali cuma dibales cengiran sintingnya. Ni cewek kayaknya sebelas dua belas sama Omnya deh, yang gak lain adalah sahabat Daddy gw, Om Geri Kokolatos. Mereka bagai pinang dibelah dua karena sama-sama jahil dan sinting. Jangan-jangan ni anak ketuker sama salah satu anaknya Om Geri?? Curiga gue. "Kamu ngapain sih pagi-pagi ke sini? Gak ada kerjaan ya selalu gangguin waktu orang?!" balas gue sadis. Yah, gue emang selalu ngomong kasar ke dia, dan dia gak pernah sakit hati sedikitpun sama gue. Malah sekarang dia cuma senyum ala model pasta gigi di TV yang buat gue makin senewen sama ni cewek. "KEE!! Apa-apaan itu ngomongnya gak sopan banget ke Kara!!" Gue langsung membeku dengar suara Mommy yang udah berkacak pinggang di samping Kiya. Gue nelen ludah susah payah karena mommy gue yang badannya mungil itu udah melototin matanya, yang mana itu adalah bencana buat gue. Bisa-bisa kalau buat dia marah, uang jajan gue dipotong sama Daddy. Dan Akhirnya… gue tau apa yang terjadi. Gue gak bakal bisa ngajak my honey bunny pergi kemanapun yang dia mau. Siaga satu!!! "Eh—Mommy…. itu… Kee—" "Aunty!!! Aunty tambah cantik deh.” “Masa sih, Sayang?” “Iya! Beneran deh! Serius aku tuh gak bohong. Apalagi pakai dress warna ini. Aaaa…. Aunty Nay kayak anak muda!” “Ah kamu paling bisa bikin Aunty malu ya…” Gue liat muka Mommy merah karena pujian tu cewek pengganggu. “Karena Aunty Nay memang secantik itu!” “Kara bisa aja ya…” Kali ini, Mommy dan si Santan ketawa bareng. Sepertinya mereka melupakan keberadaan gue. Mata gue mengarah ke si Barbie jadi-jadian. Ketawanya dia keliatan tulus banget. Gue yakin tadi dia bantu gue buat terbebas dari amukan Mommy. Seperti sebelum-sebelumnya. Tu cewek akan selalu jadi dewi penyelamat gue di depan Mommy. Haruskah gue berterima kasih? Gue gelengin kepala kenceng. Enggak! Enggak akan gue berterima kasih sama dia! Gue diomelin kan karena dia. Kenapa juga gue harus ngomong terima kasih thank you arigatou! Ogah! *** Catatan Penulis cantik jelita, baix hati, dan tydack sombong : Part satu 2K ( Keenan – Karamel ) Seperti cerita on goingku sebelum-sebelumnya, akan tetap berlabel VERY-VERY SLOW UPDATE yes. Jadi semoga kalian tetap setia dengan kesabaran kalian. Wkwkwwk…

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

MY ASSISTANT, MY ENEMY (INDONESIA)

read
2.5M
bc

Bad Prince

read
509.0K
bc

Marry Me If You Dare

read
222.9K
bc

CUTE PUMPKIN & THE BADBOY ( INDONESIA )

read
112.3K
bc

Crazy Maid ( INDONESIA )

read
206.4K
bc

Chain Of The Past ( Indonesia )

read
4.1M
bc

Bridesmaid on Duty

read
162.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook