Menimang Cucu

852 Words

Ranti gelagapan dihadapanku, "A-aku menyukai dia. Ti-tidaklah!" bantahnya. Aku tahu dia sedang berbohong padaku tapi biar sajalah dia mungkin menyadari perasaannya suatu saat nanti. Kami kembali berjalan berkeliling desa dan tiba di suatu warung kopi yang juga adalah kios. Ranti memintaku untuk pergi ke sana karena membeli sesuatu. Aku pun menyetujui hal tersebut dan menunggunya. Beberapa pria yang berada di warung memandangku dengan pandangan aneh. Risi, tentu saja tapi aku tak menghiraukan mereka dan memilih untuk memusat perhatian pada Ranti yang sibuk membeli barang. "Eneng," aku diam tak mau melihat mereka. Merasa tanganku disentuh, aku segera menepis kasar tangan pria yang berani menyentuhku dan mundur beberapa langkah. "Ish baru dipegang sedikit sudah kagetnya minta ampun apalagi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD