Keesokan harinya sesuai dijanjikan oleh Ibu, aku akan pergi ke puskesmas. Tapi sayangnya, dia tak bisa menemaniku karena dia baru ingat bahwa dia akan membantu salah seorang temannya bekerja. Aku pun tak keberatan dan membawa uang secukupnya untuk pemeriksaanku sendiri. Di puskesmas, aku menunggu bersama dengan beberapa orang hingga tiba giliranku. "Wenda," aku berdiri dan masuk di ruang kerjanya dokter bersama perawat yang memanggil namaku. "Ada keluhan apa?" tanya dokter muda itu padaku. Seorang wanita berusia yang kuperkirakan lebih muda dariku. "Saya mual dan muntah dok, sudah beberapa hari ini juga saya kehilangan nafsu makan saya." jawabku. Dia menganggukkan kepalanya secara perlahan. "Kita cek tekanan darah dulu ya," aku hanya mengangguk dan menempatkan salah satu lenganku di me