Harusnya aku sadar saat Ranti mengatakan ada seorang pria tampan pemilik perusahaan di sebuah kota besar. Dia selalu memberikan kejutan padaku dan mungkin ini adalah salah satu kejutannya. "Aku merindukanmu, Wenda." tak ada kebohongan dari tatapan matanya Axton. Dia menarik tubuhku mendekat hendak memelukku tapi aku segera mendorongnya dengan kasar. "Jangan menyentuhku!" hardikku padanya. "Kita sudah tak punya hubungan lagi." lanjutku dengan penuh penekanan. Tak ada kemarahan atau kesedihan, dia malah tersenyum padaku. "Siapa yang bilang kalau kita sudah tak punya hubungan lagi." balasnya. Dia mencondongkan tubuhnya, mendekat padaku. Aku otomatis mundur tapi dia dengan sigap menahanku dengan mengalungkan salah satu lengannya di pinggangku. Aku mengalihkan pandanganku ke bawah, merasaka