Tipe Pria Jujur

1429 Words

Keesokan harinya, aku sengaja bangun duluan  untuk membersihkan rumah karena ingin melihat apa dia benar-benar menepati ucapannya atau tidak. Aku terus berjaga-jaga dan sering ke teras untuk memeriksa keadaan. Aku tersenyum lebar saat tak menemukan orang yang aku cari. "Wenda, kamu kenapa celingak-celinguk tak jelas di pintu? Kamu lagi menunggu seseorang?" tanya Ibuku. Siapa yang tak heran melihat kelakuanku yang selalu keluar untuk ke teras berkali-kali. Aku tersengih, "Tidak Ibu, aku tak menunggu seseorang." bantahku. "Bohong Ibu, dia itu mau lihat pria ganteng dari kota itu. Secara kakak, 'kan nggak pernah lihat si pria yang tampan itu." celetuk Ranti tiba-tiba. Pandangan Ibu berganti dariku pada Ranti. "Pria ganteng? Dari kota?" ulang Ibu. "Iya Ibu, pria yang Ranti lihat di acara

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD