Aku menunduk begitu melihat reaksi yang tak sesuai ekspektasiku. "Kau hamil?" Aku mengangguk tapi masih dalam keadaan menunduk tak berani untuk melihat wajah Axton. Selama beberapa menit, aku merasa canggung karena tak ada suara di antara kami. Tapi semua itu berubah saat aku merasakan pelukan hangat dari Axton. Sejak kapan dia berada di hadapanku? Perasaan aku tak mendengar suara kaki yang melangkah. Apa karena aku terlalu larut dalam pikiranku sendiri? "Benarkah? Kau tak bohong, 'kan?" tanyanya masih memelukku. "Tidak ini benar-benar terjadi, aku.." tubuhku menggeliat berusaha melerai pelukan tersebut. Aku merogoh kantung rok yang kukenakan dan mengambil tespack, memang sengaja aku bawa lalu menyodorkannya pada Axton. Dia menerimanya dan matanya melebar ketika melihat dua garis di te