Dua hari ini, mual dan muntah Dante semakin parah. Dokter Maura tertawa terbahak-bahak begitu aku menghubunginya untuk memeriksa. Tapi tentu saja aku memintanya untuk jangan dulu memberitahukan kehamilanku. Rupanya Dante menjadi super duper manja ketika sakit. Makan maunya disuapi, bahkan baju sekalipun minta dipakaikan. Aku merasa seperti sedang mengurus seorang bayi sakit. Belum lagi permintaanya tentang makanan yang menyebalkan. Meminta sesuatu tapi ketika makanan datang dia kembali mual dan marah-marah meminta makanan lain. “Sita buatkan aku makanan yang tidak membuatku mual. Sakit ini menyebalkan sekali,” gerutunya lemah. Aku mengulum senyum geli sambil membuatkan Dante teh mint. “Minum tehnya dulu, setelah itu makan biskuit asinnya. Aku buatkan bubur ayam, mau? Nggak pakai bawan