116. Bonus 2 - Ciara: Toxic

1579 Words

"Tante, Cicinya ada?" "Ada, tapi lagi tidur siang, Selat. Perlu Tante bangunin?" "Eh, jangan, Tan." Yang kemudian Selat sodorkan plastik putih di tangan. "Lagian Selat cuma mau kasih ini, kok. Boleh titip ini buat Cici, Tan?" Ya, di depan rumah Om Guntur, berhadapan dengan Tante Asya, Selat serahkan seplastik camilan di tangan untuk Ciara. Ketahuilah, di rumah tadi Selat baru bobok celengan. Dia begini karena merasa bersalah perihal ucapannya di halte depan sekolah, inginnya minta maaf langsung, tetapi Cici sedang tidur katanya. "Wah ... apa ini?" Selat senyum-senyum. "Buat Cici. Kalo begitu, Selat pamit, ya, Tan. Makasih. Asalamualaikum!" "Eh, iya. Makasih kembali, ya, Selat. Nanti Tante sampaikan ke Cici." Ya, untung Tante Asya yang bukakan pintu, coba kalau Om Guntur, biasanya ti

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD