"Itu lukisan siapa Pah?" Seorang laki - laki berusia sembilan belas tahun bertanya pada laki - laki setengah baya. Ia duduk di kursi menatap lukisan gadis kecil memakai dress warna merah sangat cantik. Laki - laki itu tersenyum dan menatap lembut pada sang gadis kecil di dalam lukisan tersebut. Tangannya terangkat mengusap bagian wajahnya. "Dia putriku. Dia sangat cantik, sama seperti mamahnya." Si laki - laki remaja berusia delapan belas Tahun menautkan kedua alisnya. Setahunya laki - laki yang sudah dengan baik hati mengangkat dirinya menjadi anaknya itu, tidak pernah berkata mempunyai seorang anak gadis. "Regan punya adik?" Tanya nya antusias. Membuat laki - laki yang dipanggil Papah itu mengangguk. "Iya, kamu punya adik. Dan nanti kita akan segera bertemu dengannya." Laki - l