Sementara itu di tempat lain, Agus baru saja kembali dari kafe. Setelah insiden pemukulan tadi, ia jadi harus membereskan banyak hal di sana. Ia membawa mobil Riri ke rukonya lalu naik ke kamar. Ia melemparkan tas Riri ke atas ranjang lalu berbaring di sana dengan perasaan tak keruan. Entah bagaimana, ia terus memikirkan Riri yang aneh. Gadis itu cengeng sekali. Ia tentu tak lupa bagaimana Riri menangis di pasar karena jatuh di kubangan air dan hari ini, ia menangis karena takut datang ke rumah sakit. "Ada-ada aja," gumam Agus seraya menggeleng. Ia tak percaya sejak tadi ia memikirkan Riri dan kini ia sangat penasaran apa yang sedang dilakukan Riri. Ia tak bisa mencari tahu karena ponsel Riri ada di tas yang tergeletak di atas ranjangnya. Dan ponsel itu bergetar terus sejak tadi. "Apa