74. Pelajaran bagi Yolanda

1361 Words

Pria itu membuka mata perlahan. Ringisan samar pun samar terdengar. “Di mana … aku?” batin pria itu melihat ruangan bernuansa putih. Tiba-tiba mata pria itu melebar sesaat kala teringat apa yang terjadi sebelumnya. Ia hampir sekarat, bahkan berpikir akan mati saat dihajar habis-habisan oleh suami dari wanita yang dikerjainya semalam. “Akhirnya bangun juga.” Sebuah suara menginterupsi pendengaran, membuat pria itu menoleh ke sumber suara dan menemukan pria tak dikenal berjalan ke arahnya. Pria itu bukan Leon, lantas siapa? Apa pria itu yang sudah membawanya ke rumah sakit? “Kau … siapa–” “Aku orang yang akan menghabisimu kalau kau tidak memberitahuku siapa yang sudah menyuruhmu mencelakai Nania,” ujar pria itu yang tak lain adalah Raifan. Leon memintanya menjaga pria yang suruhan Yol

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD