Leon terkejut. Bercerai? Tentu saja tidak. mereka baru menikah beberapa hari dan ia belum memenuhi syarat yang ayahnya berikan. “Apa maksudmu? Jangan gila. Kita baru beberapa hari menikah.” “Gila? Kau menyebutku gila? Justru kau yang gila! Kau membuat hidupku hancur. Gara-gara kau, orang-orang menuduhku jadi ani-ani, gara-gara kau, mobilku hancur! Semua kesialan yang aku alami, semua itu gara-gara kau!” teriak Nania penuh emosi dengan telunjuk menekan d**a Leon. Hap! Tangan Leon menggenggam tangan Nania yang masih menempel di d**a menekan dadanya seperti sebuah tembakan yang tertuju tepat di jantungnya. “Kalau begitu, izinkan aku memperbaiki semuanya. Aku akan bertanggung jawab.” Meski harga diri Leon begitu tinggi, untuk kali ini ia akan mengalah. Ia tak mau bercerai dengan Nani