Pertarungan masih terlihat sangat sengit antar prajurit. Tidak ada yang berani menurunkan tubuh Sakura yang tengah tergantung. Mysth yang sudah sampai terlebih dahulu membakar semua prajurit milik Roze.
Dengan mudah Mysth menurunkan tubuh Sakura dan memeluknya erat. Mysth memanjatkan doa untuk keselamatan Sakura sebelum menemukan gadis itu. Meski ia seorang iblis namun, ia masih mengingat sang Penciptanya.
"Hime-sama, kumohon sadarlah. Aku di sini untuk menolongmu. Kumohon sadarlah," bisik Mysth.
Mysth memeluk dan melindungi tubuh Sakura. Para pengawal Mysth berjaga melindungi Tuannya. Sakura mengerjapkan matanya perlahan, luka yang berada di tubuhnya tidak terasa sama sekali. Gadis itu menatap Mysth yang kini tersenyum lega ke arahnya.
"Mysth," ucap Sakura dan dibalas anggukan oleh Mysth.
"Wajahmu terlalu dekat, Bodoh!" ucap Sakura sinis dan hanya mendapati kekehan dari Mysth.
Tawa Mysth yang baru pertama terdengar membuat Sakura terpaku. Ini pertama kalinya laki-laki itu tertawa. Saat ia memperkenalkan diri dan bahkan merayu Sakura, wajah Mysth sangatlah datar tanpa ekspresi.
"Hentikan tawamu itu, kau membuatku menyukaimu," gumam Sakura seraya menutup mulutnya.
'Apa yang aku katakan?! Bodoh ... Bodoh ... Bodoh!' rutuk Sakura dalam hati.
Mysth terdiam mendengar ucapan Sakura, ia tersenyum dan menarik dagu Sakura. Iblis itu langsung saja mencium bibir Sakura dalam seraya menyalurkan kekuatannya.
"Apa yang kau lakukan?!" pekik Sakura dengan rona merah di wajahnya.
"Lakukanlah, balaskan dendammu," bisik Mysth di telinga Sakura, gadis itu menatap tidak mengerti hingga darahnya tiba-tiba berdesir.
Sakura seperti mendapatkan kekuatan aneh yang mengalir di tubuhnya. Gadis itu berdiri dibantu dengan Mysth. Mysth mengubah pakaian lusuh Sakura dengan yang baru. Luka-luka Sakura pun sudah sembuh total dengan bantuan Mysth. Dan kini Sakura berdiri di hadapan Mysth.
"Terimakasih untuk semuanya, Mysth." Sakura mengucapkan terima kasih pada Mysth lalu menghilang begitu saja dari hadapan Mysth.
Belum lama dari kepergian Sakura, Pangeran iblis yang lainnya datang di tempat Mysth berada, kecuali Viper tentunya.
"Mysth, kau menemukan Hime-chan?" tanya Shine.
Mysth hanya diam tidak ingin menjawab, Shine hanya mendengus kesal dan memerintahkan tangan kanannya untuk mencari Sakura. Ia tahu Mysth tidak akan menjawab pertanyaannya.
Sakura pergi mencari wanita iblis yang bernama Roze itu, seperti saat di dunianya ia memiliki sebuah sabit seperti milik Grim Reaper yang ia pesan khusus dari Ilmuwan khusus pengembang senjata. Sabit itu akan berubah menjadi kecil seperti pisau lipat. Sabit panjang itu bisa dilipat sampai kecil dan mudah untuk dibawa kemanapun.
Crasshhh
Sakura membelah tubuh para prajurit iblis yang menghadang langkahnya. Tidak hanya prajurit milik Roze, bahkan prajurit milik keluarga Lucifer yang terkenal dengan kuat dan kejamnya tidak berkutik di hadapan Sakura.
Entah apa yang diberikan Mysth kepadanya, Sakura berubah layaknya iblis. Sakura membuka pintu besar di depannya dengan sekali hentakan menampilkan Roze yang tengah duduk di singgasananya.
"Takku sangka para prajuritku mati oleh manusia sepertimu," sambut Roze.
"Takku sangka wujudmu begitu menyeramkan dan jelek seperti itu. Pantas saja Viper berpaling darimu!" jawab Sakura sinis.
"Apa katamu? Bocah sialan, kau sudah merebut Viper dariku. Aku tidak akan segan-segan langsung menghabisimu." Roze tidak terima ucapan Sakura.
"Ouh, aku takut," jawab Sakura dengan wajah polosnya.
"Ya, takutlah padaku dan mati di tanganku. Hahaha," jawab Roze sambil tertawa.
"Bukan itu maksudku, aku takut dibunuh oleh iblis jelek seperti dirimu. Kau tidak menyeramkan untukku. Hanya saja kau sangat amat jelek, aku khawatir jika Viper ingin bersamamu. Apa matanya buta atau ia sakit mata," jawab Sakura sambil bergaya seperti sedang berpikir.
"Kau! Berani-beraninya menghinaku. Kau hanyalah alat untuk kekuatan Viper dan tidak lebih. Viper tidak akan pernah mencintaimu," jawab Rore berang dengan penghinaan Sakura.
Sakura tertawa renyah, gadis itu sengaja menaikkan emosi wanita iblis di depannya agar dapat mengalahkannya dengan cepat.
"Aku tidak peduli tentang Viper, jika ia tidak mencintaiku. Itu tidak masalah, lagipula aku pun begitu. Hanya saja, Viper lebih memilihku daripada dirimu," jawab Sakura sambil menyeringai.
"Ahh, jadi Viper tidak memilihmu karena kau lemah?! Ohh itu pasti, aku bisa melihatnya langsung," lanjut Sakura mulai memanas-manasi Roze.
"Aku tidak lemah, aku sudah menumbalkan satu orang yang berpotensi untuk menambahkan kekuatanku," jawab Roze dengan berteriak.
"Hoo ... jadi tanpa kau menumbalkan seseorang, kau lemah begitu?! Pantas saja Viper berpaling darimu," sindir Sakura sambil terkekeh.
"Berani-beraninya kau?! Manusia busuk sepertimu seharusnya mati, maka Viper akan kembali padaku," jawab Roze langsung menyerang Sakura.
Sakura menghindar dengan lihainya, Roze menyerangnya lagi dengan sihirnya. Lagi-lagi Sakura menghindar, Sakura sama sekali belum menyerang Roze ia masih berpikir cara yang cepat membunuh Roze. Dengan cepat Sakura menebas lengan Roze hingga putus. Akan tetapi, tangannya kembali utuh.
"Cih! Tidak bekerja rupanya," gerutu Sakura.
"Dasar bodoh, aku tidak akan tersakiti dengan mainanmu itu," ucap Roze sambil tertawa sinis.
Sakura menekan tombol kecil di sabitnya dan sabit itu melipat menjadi kecil dan disimpan di sakunya.
"Jika senjataku tidak bekerja, maka aku tidak memiliki pilihan lain untuk lebih cepat melenyapkanmu."
Sakura merentangkan kedua tangannya ke samping, seketika cahaya terlihat di atas kepalanya dan muncullah kartu-kartu yang berterbangan lalu mengelilingi dirinya.
"Bagaimana manusia bisa memiliki kekuatan itu?!" tanya Roze terkejut saat melihat apa yang dilakukan Sakura.
"Kau bisa bertanya pada Mysth, jika kau masih hidup," jawab Sakura sambil menyeringai.
Sebenarnya Sakura tidak mengetahui cara kerja kekuatan miliknya itu. Akan tetapi, ia akan mencobanya meski resikonya Roze dapat membunuhnya.
Sakura merentangkan tangannya ke depan dan mengambil 1 kartu di depannya, gadis itu melihat apa yang terdapat di gambar kartu tersebut.
Seketika kartu itu bersinar, Sakura melemparnya ke depannya dan keluarlah tengkorak memakai jubah hitam dengan death scyeth di tangannya, sang Grim Reaper.
"Kartu itu seperti kartu tarot, apa ini ramalan?" tanya Sakura pada dirinya sendiri.
Saat itu juga Grim Reaper itu menebas Roze tepat di tubuhnya dan terbelah menjadi dua. Roze tidak sempat menghindar saat dengan cepatnya death scyeth itu membelah tubuhnya. Wajah dan tubuh Sakura seketika terciprat cairan merah kehitaman milik Roze.
Tidak seperti sebelumnya Roze bisa beregenerasi dan tanpa cacat. Tapi, kali ini Roze tidak dapat beregenerasi dan tubuhnya tetap terbelah. Grim Reaper itu lalu menghilang merasa tugasnya telah usai.
"Apa yang ka-kau laku-kan?! Ba-gai-mana mungkin. Uhuk ... uhuk," Roze berkata sambil terbatuk-batuk dan memuntahkan darah.
"Aku tidak tahu, kau bisa bertanya pada Mysth. Tetapi, sepertinya kau akan mati setelah ini," jawab Sakura dengan seringaian di wajahnya.
Saat itu juga cahaya keluar dari tubuh Roze. Terlihat sebuah jiwa yang keluar dari tubuh Roze.
"Ibu," panggil Sakura.
Lily tersenyum, ia melambaikan tangannya pada Sakura. Senyuman indah Lily kini terlihat dengan jelas. Sakura meneteskan air matanya.
"Terimakasih Anakku, Sakura," ucap Lily lalu cahaya datang dari atas menyinari Lily, saat itu juga Lily menghilang.
"Ibu, tunggu!" panggil Sakura, tetapi Lily tidak kembali.
Sakura duduk terjatuh di depan tubuh Roze yang kini menjadi kaku. Viper datang bersama Jack dan terkejut melihat keberadaan.
"Hime," panggil Viper lalu memeluk tubuh Sakura.
"Apa yang kau lakukan? Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Viper melepaskan pelukannya lalu mencengkram bahu Sakura.
Sakura meringis kesakitan, ia merasa bahunya kini telah remuk karena cengkraman Viper.
"Katakan padaku, Hime?!" bentak Viper.
"Aku membunuhnya," jawab Sakura dengan menatap Viper tajam.
"Mengapa kau membunuhnya? Seharusnya kau tidak lakukan itu, Hime. Kau hanya manusia biasa, kau mengerti itu?!" bentak Viper lagi.
"Kenapa?! Mengapa jika aku manusia membunuh iblis? Mengapa aku tidak boleh membunuh iblis?! Apa kau mencintai tunanganmu itu?! Apa kau kini menyesal setelah aku membunuhnya?!" tanya Sakura bertubi-tubi.
"Kau-"
"Sudah cukup! Aku lelah, aku tidak peduli jika aku telah membunuh banyak iblis. Aku tidak akan mengganggunya jika mereka tidak menggangguku. Dan aku memiliki alasan penting untuk membunuhnya," potong Sakura.
Sakura menyentak kedua tangan Viper yang memeras bahunya. Dan benar saja bahu kanannya sudah remuk. Sakura menahan rasa sakit di bahunya. Baginya rasa sakit di bahunya tidak seberapa dengan rasa senang dirinya yang telah membalaskan dendam dan menolong jiwa ibunya.
Saat itu juga para pangeran lainnya datang dan mendapati Sakura yang berangsur menjauh dari Viper sambil memegang bahu kanannya.
"Hime," panggil Lazark sambil berlari mendekati Sakura dan memeluknya.
"Aku senang kau baik-baik saja, Hime," ucap Lazark.
"Lazark, kau ingin membunuhku dengan pelukanmu?!" jawab Sakura mencoba melepaskan pelukan Lazark.
"Maafkan aku, Hime. Tunggu, bahumu remuk. Apa wanita jalang itu yang melakukannya?" jawab Lazark sambil mengamati bahu kanan Sakura.
"Tidak, aku tidak terkena serangan wanita iblis itu. Bahuku remuk karena ulah Viper yang sepertinya tidak menyukaiku yang telah membunuh tunangannya," jawab Sakura sambil menatap tajam Viper, Iblis Lucifer itu hanya mengusap kasar wajahnya.
Mysth mendekati tubuh Roze yang tidak menjadi abu. Shine dan Zen bergidik ngeri melihat tubuh Roze yang terbelah dua.
"Viper, kurasa kau terlalu kejam membunuh Roze," ucap Zen.
"Bukan aku yang membunuhnya," jawab Viper datar lalu mendekati Sakura.
"Lalu?" tanya Shine.
Viper menatap Sakura lekat-lekat. Sakura menatap balik Viper dengan tatapan membunuh.
"Hime-sama, kau hebat dalam membunuh, aku terkesan." ucapan Mysth membuat semua orang memandanginya dengan terkejut.
"Terima kasih atas semuanya, Mysth," jawab Sakura lalu mendekati Mysth dan mencium bibirnya sekilas.
Semuanya kembali menatap Mysth dan Sakura dengan terkejut. Lalu berubah menjadi tatapan membunuh.
"Apa pun untukmu, Hime-sama. Aku akan mengembalikanmu ke rumah," jawab Mysth lalu menutup mata Sakura dengan telapak tangannya dan membuat Sakura tidak sadarkan diri dan menggendong Sakura ala bridal.
"Apa yang kau lakukan padanya, Mysth?" tanya Lazark dengan tatapan membunuhnya.
"Hanya memberinya sedikit kekuatan, tapi aku tak menyangka ia bisa dengan mudah membunuh wanita jalang ini," jawab Mysth dengan seringaiannya.
"Kau curang, Mysth. Kau membantu Hime agar kau mendapatkan ciumannya, bukan?!" sindir Shine tidak terima jika Mysth yang mendapatkan ciuman dari Sakura.
"Tidak, aku hanya membantunya untuk membalaskan dendamnya," jawab Mysth lalu menghilang bersama Sakura.
"Baru kali ini aku lihat Mysth banyak berbicara," Zen berkata lalu menyusul Mysth.
"Sepertinya ia akan banyak bicara jika di hadapan Hime," lanjut Shin lalu ikut menyusul Mysth.
"Mysth curang sekali, akan ku lakukan apa pun untuk mendapatkan ciuman dari Hime," kata Shine lalu ikut menghilang.
"Apa yang dimaksud dendam Hime? Apa Hime tahu tentang Ibunya?" tanya Lazark pada Viper.
"Sepertinya, aku melihat di matanya rasa sakit hati, sedih, senang menjadi satu. Aku rasa ia mengetahuinya," jawab Viper.
"Kau pergilah, aku masih harus mengurusi kekacauan di sini," lanjut Viper.
Lazark mengangguk lalu pergi menuju dunia manusia. Kini Viper bersama Jack masih memandangi tubuh Roze yang menjadi kaku. Iblis Lucifer itu menginjak kepala Roze dan seketika menjadi abu.
"Jack, bereskan semua ini. Aku akan pergi menemui Ayahanda dan Ibunda," titah Viper sambil berjalan keluar ruangan.
"Yes, your Highness."