“Malam ini, aku akan memaafkanmu karena tidak ingin makan malam denganku,” ujar Alasya. “Di mana rumahmu? Aku akan mengantarmu pulang.” “Tidak usah. Turunkan aku di halte bus,” tolak Aldebaran. “Karena malam ini kau sudah jadi penurut, baiklah. Aku akan menurunkanmu di halte bus,” ucap Alasya kemudian memberhentikan mobilnya tepat di depan halte bus. Saat Aldebaran hendak keluar dari mobil, suara Alasya menghentikan pria itu. “Ingat untuk selalu menjawab teleponku dan aku tidak menerima penolakan apa pun.” Aldebaran lantas mendengus kemudian langsung keluar dari mobil Alasya dengan menutup pintunya dengan lumayan keras. Membuat Alasya mengulas senyum tipis. Alasya lalu menurunkan kaca jendela mobilnya lalu menoleh pada Aldebaran. “Sampai jumpa lagi, Tampan,” pamit Alasya seraya menged