Chapter 24

1776 Words

“Kenapa aku yang kau jebak untuk menjadi mainanmu?” tanya Aldebaran yang membuat Alasya terkekeh. “Kau merasa tidak adil?” tanya Alasya yang tak mendapat jawaban dari Aldebaran. “Hei. Harusnya kau bersyukur bisa berada di dekatku. Banyak orang yang ingin mendekatiku tapi tak bisa,” ujarnya. “Tapi, aku bukan salah satu dari orang-orang itu,” ucap Aldebaran. “Karena itu, aku menyuruhmu bersyukur,” ujar Alasya. “Apa yang harus disyukuri saat aku tidak menginginkannya?” tanya Aldebaran. “Suatu saat nanti kau akan mensyukurinya,” ujar Alasya seraya mengulas senyum. “Tidak akan,” ucap Aldebaran. “Kau pasti akan menarik kata-katamu barusan,” ujar Alasya percaya diri. “Kenapa sangat percaya diri mengatakan itu semua?” tanya Aldebaran tak percaya. “Apa pun yang kuucapkan selalu terjadi. Li

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD