Aqlan menyuruh bagian HRD untuk pergi keruangannya. Wajah Aqlan terlihat begitu marah saat ini. Rasanya ia ingin sekali menguliti seseorang saat ini juga. Darahnya benar-benar mendidih melihat Syafi yang menangis seperti tadi dan alasannya karena orang-orang di kantor. Dirinya sendiri yang mengatakan pada HRD jika jangan memotong dan memberikan surat peringatan pada Syafi. Syafi memang karyawan di sini yang terikat perjanjian sehingga ia harus mentati peraturan kantor. Namun, Aqlan mengeluarkan perintah lain. Bahwa sekertarisnya, baik Syafi ataupun Mattheo tidak terbatas untuk mengambil cutinya. Asalkan semua di atas persetujuan Aqlan. Jika Aqlan tidak menyetujui, maka pihat HRD bisa memberikan Surat Peringatan dan juga pemotongan gajih. Tapi apa yang baru saja ia dengar dari Syafi, membu

