Elang menunggu beberapa menit sampai tubuhnya normal kembali baru melaju mobil keluar dari bank menuju ke kesatuan. Rasanya dia mulai frustasi sekarang.
Kehadiran Dara yang datang mendadak dalam hidupnya, skandal penggerebekan RT dan warga dan sekarang usaha wanita itu untuk membantu menyembuhkan dirinya dari trauma. Semuanya datang bertubi-tubi bagai badai yang menghancurkan dirinya di tengah terik siang hari hingga hangus terbakar tanpa menyisakan apapun.
“Bila terus seperti ini mampukah aku bertahan dengannya sampai kontrak berakhir?” Tulang rahang Elang menegas.
Dia bukan marah pada Dara, tapi marah pada situasi yang menyeretnya dalam kondisi seperti ini. Pada masa lalunya pada, situasi buruk yang menyeretnya ke sini.
Rasanya ... semuanya salah, tidak tepat pada tempatnya masing-ma
