Dara masih duduk kaku di sofa empuk, menatap layar ponselnya dengan pikiran yang berputar-putar. Elang telah mengirimkan pesan singkat kepadanya beberapa menit yang lalu, mengundangnya untuk menghadiri acara di kesatuannya.
Dara belum membalas pesan singkat itu, dia masih berpikir apakah akan menerima undangan tersebut atau tidak. Dia merasa sedikit ragu-ragu, tidak tahu apa yang akan terjadi jika dia menghadiri acara itu.
Dara mengambil napas dalam-dalam dan mencoba mempertimbangkan pro dan kontra. Apakah dia siap untuk menghadapi apa yang akan terjadi? Ataukah dia harus menolak undangan itu? Pertanyaan-pertanyaan itu masih berputar-putar di pikirannya.
“Bila aku menolaknya kira-kira alasan yang tepat untuk penolakan apa ya?” gumamnya berpikir mencari-cari alasan yang tepat dan pasti.
