Elang masih terkesiap melihat Dara di balik seragam ketat yang membalut tubuhnya. Dia takjub pada kecantikan Dara yang semakin terpancar dalam balutan seragam itu. Wajah Dara yang cantik, mata yang besar, dan rambut yang tergerai dengan rapi membuat Elang merasa seperti sedang melihat seorang ratu. Namun, Elang tidak menunjukkan kekagumannya secara langsung. Dia malah memandang Dara dengan wajah yang serius, “Bagaimana, pas?” tanya Elang dengan nada yang netral. Dara memandang dirinya di cermin, “Kurang pas,” jawabnya singkat. Elang mengangguk, “Baiklah, coba yang lain.” Elang tidak menunjukkan betapa takjubnya dia pada Dara, tapi di dalam hatinya, dia merasa sangat bangga memiliki istri yang cantik seperti Dara. 'Ah, apa yang barusan ku pikirkan itu. Kami menikah hanya sementara