Mata Syena kini fokus melihat layar laptop memperhatikan beberapa laporan mengenai perkembangan restoran, sesekali ia meringis memijat pangkal hidungnya karena rasa pusing kembali ia rasakan. Beberapa hari belakangan ini ia memang sering merasa pusing, saat malam ia juga tak bisa tidur walaupun rasanya sangat lelah. "Whhyyyyyy??" Syena menjauhkan laptopnya dan merebahkan kepalanya di atas meja. Ia coba menutup matanya berharap dirinya bisa merasa lebih baik. Namun tak beberapa lama, mata Syena kembali terbuka dan ia berdiri untuk menuju balkon. Ia berdiri bersandar sambil memperhatikan pemandangan malam yang tersaji dihadapannya sambil angin malam kini menerpa wajah lelahnya. "Bara...," Syena tiba-tiba saja menggumamkan nama pria itu karena sosok Bara mendadak hadir di kepalanya. Sye

