Bab 126

4796 Words

“Mas Hans? Kenapa sama Mas Hans, Ma?” Yasmin turut penasaran. Apalagi saat menangkap wajah sang mama yang terlihat gelisah dengan mata sedikit bengkak. Sepertinya, mertuanya itu baru menangis dalam durasi lama. Dan, tentu Yasmin menyadari jika hal tak baik menimpa sang suami. Bagaimanapun, lelaki itu ayah bayi yang tengah dikandungnya. Ia masih sedikit memiliki rasa empati. “Tadi ... Hans datang ke butik Mama. Keadaannya sangat memprihatinkan, Yas.” Ranti memaku tatapannya pada Yasmin. Sangat dalam dan terkesan menggunakan hati. Ia berharap ada setitik jawaban yang bisa menantunya berikan untuk menghilangkan gundah. “Memprihatinkan gimana, Ma? Mas Hans sehat, ‘kan?” Entah kenapa, secara tiba-tiba Yasmin pun penasaran sekaligus khawatir. Itulah kelemahannya, selalu menggunakan perasaan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD