Bab 120

3154 Words

Dengan susah payah, Yasmin bangkit dan menyibak selimut yang menutupi tubuh. Napasnya masih terengah-engah. Ia tatap wajah Davina yang dingin dan menusuk. Madunya itu seolah menyimpan bara dendam yang tidak pernah pudar semenjak perseteruannya kemarin malam. Yasmin turun dari tempat tidur. Tubuhnya yang lemah itu berdiri dengan goyah. Lantas, Davina maju. Langkahnya seakan memaksa Yasmin untuk mundur sampai posisinya benar-benar terhimpit. “Kamu udah berani mengusik ketenanganku, Yas.” Suara Davina penuh penekanan. “Aku nggak akan biarin kamu berbuat lebih jauh dari ini! Siapa yang tau soal rahasiaku, dia harus mati!” Ancaman itu membuat Yasmin bergidik ngeri. Ia tak habis pikir jika Davina akan berani berbuat sejauh ini. Ia gemetar, tapi bukan karena takut, melainkan kondisi tubuhnya y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD