“Koma bisa berlangsung sebentar, bisa juga lama, tergantung respons tubuh pasien. Kami akan tetap memantau di ruang ICU, memberi obat-obatan dan dukungan penuh. Yang jelas, saat ini Bu Davina butuh waktu, stabilisasi, dan dukungan dari keluarga.” Hans hanya bisa menghela napas, kemudian menunduk lesu. Ia tidak percaya jika Davina berada dalam kondisi gawat seperti ini. “Baiklah, Dok, tolong upayakan semuanya supaya istri saya bisa pulih seperti semula.” Dokter Arif mengangguk, kemudian menepuk pundak Hans. “Baik, Pak Hans. Setelah ini, Bu Davina akan kami pindahkan ke ICU.” Pria itu mengangguk, membiarkan sang dokter melakukan tindakan. Tidak lama, Davina dikeluarkan dari ruang operasi. Wajahnya pucat pasi, dengan berbagai alat medis terpasang di tubuhnya. Ia hanya bisa menatap sang is