Pertanyaan itu membuat Biantara terdiam sejenak. Ia tatap wajah mamanya yang tampak tidak sabar menunggu jawaban. Ia mengangguk mantap, kemudian menampilkan senyum simpul. Apalagi sering kali Biantara terbayang dengan sang kakak ipar semenjak kejadian dirinya melihat bagaimana Hans memperlakukan wanita tersebut dengan kasar. “Bian bakal ikut kata Papa. Yang jelas, Mba Yasmin harus aman dan Bang Hans nggak bakal nyakitin dia lagi.” Jawaban dari putra keduanya membuat Ranti meneguk salivanya susah payah. Ia tahu, sekasar apa pun Hans, putra sulungnya tersebut tidak akan pernah bisa melepas Yasmin dengan mudah. “Tapi, Ma, kenapa setelah sebulan Mba Yasmin hilang, Bang Hans belum mencarinya juga?” Pertanyaan Biantara benar-benar membuat pikiran Ranti bercabang. Benar, ini genap satu