“Apa masalahnya? Selama ini Davina selalu baik sama kamu. Dan sekarang saya minta tolong sehari saja apa kamu keberatan?” “Kalau nggak mau susah sendiri, silakan cari pembantu, Mas.” “Saya bicara baik-baik sama kamu, Yasmin!” Yasmin meremas bajunya. Gigi-giginya gemeretak, menahan rasa marah. Sering kali ia berusaha bersikap tenang dan berusaha tidak peduli dengan apa yang dikatakan Hans. Akan tetapi, siapa yang sanggup jika setiap waktu digores dengan luka yang sama. “Bukankah saranku benar? Kalau nggak mau susah sendiri, setidaknya cari satu pembantu untuk mengerjakan semua tugas rumah!” “Saya tidak mau terlalu banyak orang yang tahu tentang rumah tangga kita, Yasmin!” Tanpa Hans memberi penjelasan pun, Yasmin sudah tahu alasannya. Namun, harusnya sang suami pun tahu jika ia tida